Cerita Budi Waseso Berlatih Lindungi Diri Hingga Coba Disuap Bandar Narkoba


Menjadi seorang kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) bukanlah perkara mudah, mendapat berbagai ancaman teror hingga coba disuap dengan segala cara menjadi makanan sehari-hari.
Seperti yang diungkapkan Komisaris Jenderal (Komjen) Budi Waseso selama menjabat menjadi kepala BNN mengenai pekerjaannya yang sampai membuatnya merasa lelah.

"Saya kira lelah, kalau saya disuruh pilih, selesai nggak di BNN, selesailah. Yang saya hadapi bukan persoalan yang mudah. Petaruhannya luar biasa, memprotek saya dan keluarga saya," ungkap jenderal yang akrab di panggil Buwas di kediamannya di daerah Jakarta Timur, Sabtu (26/8/2017).
Untuk itu, dirinya sedang melatih kemampuan khusus agar dapat melindungi diri sewaktu-waktu bila mendapat ancaman, baik dari segi bela diri sampai penggunaan bebagai jenis senjata api.

"Maka saya harus mempunyai kemampuan untuk membela diri saya, termasuk mengunakan persenjataan yang ada di saya. Saya sudah siap segala-galanya, senjata saya yang tahu saya, di mana letaknya saya juga," ungkapnya.
Semua itu, ia lakukan semata-mata untuk berjaga diri dari teror-teror yang mendatanginya.
Namun, hal tersebut menurutnya wajar sebagai risiko pekerjaannya.
"Teror pasti, terhadap diri saya apa lagi. Sekarang yang mendoakan saya supaya cepat-cepat selesai juga banyak, yang mendoakan saya cepat diganti juga banyak, apa lagi kalau saya lengah bisa dibunuh. Itu wajar resiko dalam tugas seperti saya," jawabnya lantang.

Selain itu, percobaan suap menyuap pun sering terjadi dan memakai berbagai jenis cara-cara tertentu dengan barang-barang yang bernilai tinggi.
"Sekarang banyak bandar di lapangan modusnya dia memakai perhiasan, kalung, barang-barang yang bermerek, yang mempunya nilai besar," paparnya

Ia melanjutkan, jadi ketika bandar tersebut tertangkap dapat langsung memberikan kepada anggota di tempat dengan nilai barang yang mencapai ratusan juta rupiah dan uang tunai yang siap langsung untuk diberikan.
"Beberapa kali anggota saya disuap tidak berhasil, termasuk diri saya disuap tidak berhasil. Waktu yang di Medan itukan saya juga coba di suap. Cara didekati-dekati banyak saya, ditawari macem-macem banyak tapi saya komitmen," tambahnya.
Menurutnya semua itu dilakukan sebagai bentuk pengabdianya kepada bangsa dan negara, serta menjaga Indonesia agar dapat lebih baik kedepannya di setiap generasi.
"Karena kita melihatkan pertanggung jawaban kepada bangsa dan negara, bahwa kita bekerja sebaik mungkin. Ini dunia akhirat pekerjaan kita, nyawa manusia, jiwa raga, ini aset negara, dan menyangkut negara Indonesia kedepan," katanya
Previous
Next Post »
Thanks for your comment